Langsung ke konten utama

Literasi Keuangan : Membuka Cakrawala Finansial Generasi Muda


Sumber gambar : Dokumen Penulis

Haloo, Sahabat Cerdas!! Lama tidak berjumpa. Senang rasanya menyapa kembali Sahabat Cerdass setelah sekian purnama tidak muncul kepermukaan. Kali ini kita akan membahas satu topik yang sedang hangat diperbincangkan dan seru banget buat dipelajari bersama. Sahabat Cerdas, belakangan ini, ramai terdengar pemberitaan mengenai permasalahan pinjaman online yang mejebak serta malah merugikan banyak orang, investasi bodong, generasi sandwich, ancaman scamming, dan banyak lagi. Di balik semua permasalahan tersebut, tahukah Sahabat bahwa salah satu penyebabnya adalah tingkat literasi keuangan dan digital masyarakat yang masih kurang di tengah pesatnya inklusi keuangan (keterbukaan akses finansial bagi masyarakat) dan kabar baiknya kini semakin membaik dari tahun ke tahun.


Lalu sebenarnya apa sih itu Literasi Keuangan dan mengapa hal itu sangat penting dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada generasi muda yang hidup di zaman serba canggih sehingga sangat mudah mendapatkan akses finansial?
Cuss, kita bahas bersama ! Selamat Membaca.

Pengertian Literasi Keuangan

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/SEOJK/2017, Literasi Keuangan diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Literasi keuangan merupakan salah satu bentuk investasi jangka panjang dalam bentuk ilmu dan wawasan yang sangat berguna bagi kehidupan terutama dalam mengatur keuangan agar tetap stabil. Dalam rangka upaya mencapai tingkat literasi keuangan yang maksimal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan SNLKI atau Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025 dengan tiga pilar utama, yaitu cakap keuangan, sikap dan perilaku keuangan yang bijak, dan akses keuangan.

Teknologi dan Literasi Keuangan

Banyak orang berpendapat bahwa teknologi adalah masa depan. Dengan teknologi berbagai keterbatasan yang dialami seorang individu perlahan berubah menjadi kemudahan yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan. Kini kita hidup dalam derasnya pengaruh dan peningkatan inovasi teknologi. Tumbuhnya teknologi di tengah masyarakat memunculkan era baru yang menawarkan kemudahan dalam mengakases informasi tanpa memikirkan batas wilayah negara. Teknologi turut membuka pintu peluang finansial bagi masyarakat.
Lantas apa hubungan antara teknologi dan literasi keuangan dan mengapa di zaman ini peran teknologi sangat penting dalam akses finansial seseorang?

Archibald Putt pernah menyatakan satu kutipan menarik yang dikenal sebagai Putt's Law dalam bukunya yang berjudul "Putt's Law and the Succsesful Technocrat" yang berbunyi,

Technology is dominated by two types of people : those who understand what they do not manage and those who manage what they do not understand.

Artinya :

Teknologi didominasi oleh dua tipe orang, yaitu mereka yang mengerti apa yang tidak mereka kendalikan dan mereka yang mengendalikan apa yang mereka tidak pahami. 

Dari sisi keuangan, hal serupa juga terjadi. dengan pengaruh globalisasi, bidang keuangan berinovasi bersama dengan bidang teknologi dalam artian bahwa kini hampir semua akses keuangan tersedia dalam bentuk digital atau berbasis fintech (financial technology).

Kembali lagi mengingat satu kutipan dari Archibald Putt di atas, Fenomena ini membuat masyarakat tergabung ke dalam dua jenis orang yang telah disebutkan. Munculnya teknologi di tengah bidang finasial menjadikan masyarakat terdiri dari "orang yang mengerti mengenai keuangan, tetapi mereka tidak memiliki akses atau kendali atas keuangan itu sendiri" dan "orang yang memiliki kendali atas akses keuangan, tapi tidak memahami apa yang mereka sedang kendalikan".

Kehadiran teknologi diharapkan mempermudah masyarakat dalam memperoleh akses dan melakukan kegiatan transakasi keuangan. Namun, coba pikirkan sekali lagi, apa yang akan terjadi apabila semakin banyak terdapat orang di dunia ini yang memiliki kendali atas akses keuangan, tetapi tidak memahami apa yang mereka kendalikan? Bahaya tentunya akan mengancam masyarakat dan lingkungan finansialnya itu sendiri. Keterbatasan pengetahuan hingga penyalahgunaan mungkin saja terjadi.

Oleh karena itu, di sinilah peran dari literasi keuangan. Perkembangan teknologi keuangan yang bersifat dinamis menuntut kita sebagai masyarakat yang bijak untuk terus memperbarui pengetahuan dan wawasan yang pada akhirnya, teknologi itu sendiri akan membantu masyarakat dalam melakukan literasi keuangan. Literasi keuangan membantu masyarakat dalam memahami bagaimana cara menggunakan, memanfaatkan, mengelola, merencanakan, mengukur risiko, serta melindungi finansial diri sendiri dari berbagai ancaman keuangan. 

Sumber data : Otoritas Jasa Keuangan (Siaran Pers)

Serunya Menjelajahi Literasi Finansial dan Menelisik Manfaatnya bagi Generasi Muda

"Transfer uang nggak pakai ribet, hemat waktu dan biaya," adalah salah satu kalimat yang mungkin akan kita rasakan jika mampu memahami dan memanfaatkan akses digital keuangan dengan baik. Literasi keuangan adalah satu fundamental yang harus dimiliki oleh masyarakat, khusunya generasi muda karena hidup tidak jauh-jauh dari kegiatan ekonomi dan keuangan serta pada dasarnya kemampuan literasi adalah kemampuan dasar yang semestinya sudah diajarkan sejak dini.

Dalam literasi keuangan (financial literacy), banyak hal yang bisa kita eksplorasi, lho! Tidak melulu belajar soal uang, namun kita akan belajar dan mengenal apa saja lembaga keuangan terkait, jenis-jenis instrumen keuangan, pasar modal dan investasi, apa saja lembaga jasa keuangan, pengelolaan pajak, dan masih banyak materi yang bisa kita jelajahi. 


Segudang manfaat ditawarkan apabila kita menerapkan literasi keuangan. Maka dari itu, kita tidak boleh menyepelekannya. Manfaat yang bisa kita peroleh di antaranya sebagai berikut.

1. Literasi keuangan berguna sebagai investasi jangka panjang dan investasi leher ke atas.
2. Literasi finansial membantu kita untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan keuangan yang kini semakin bertransisi ke ranah digital.
3. Mampu menyusun dan memilih strategi yang tepat serta mengukur risiko keputusan keuangan yang diambil.
4. Mampu bertanggung jawab terhadap keputusan finansial yang dibuat karena telah memahami seluk-beluk yang mempengaruhi keputusan tersebut.
5. Literasi keuangan dapat mengajari kita mengatur perencanaan keuangan (pemasukan dan pengeluran).
6. Literasi keuangan memberitahukan kita betapa pentingnya investasi.
7. Tingkat literasi finansial yang tinggi pada seseorang memungkinkan bagi orang tersebut untuk terhindar penipuan atau penawaran bodong.
8. Financial literacy dapat memengaruhi distribusi pendapatan yang diperoleh dan kekayaan finansial.

Okeyy, Sabahat Cerdas, Gimana tadi penjelasan mengenai Literasi Keuangan? Masih banyak yang bisa kita ketahui tentang financial literacy, lho! Semoga artikel kali ini bermanfaat dan jangan lupa segera lakukan dan implementasikan ilmu yang Anda peroleh dari literasi keuangan, ya...

So, buat Sahabat Cerdas, sudahkah Anda mempelajari dan menerapkan Literasi Keuangan hari ini?
Tulis di kolom komentar ya..

Salam Literasi!


Saya Anak Cerdas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Segitiga Siku-Siku dan Teorema Pythagoras Berserta Cara Mudahnya

Hallo Sahabat Cerdas👋, apa kabar? Semoga semuanya dalam keadaan sehat walafiat. Tetap jaga kesehatan ya. Selamat datang di blog Saya Anak Cerdas. Rasanya sudah lama saya tidak update di label "Pendidikan" di blog ini. Kali ini saya hadir untuk mengobati rasa gundah para pelajar, hehehe. Pada kesempatan ini saya akan menyuguhkan materi MATEMATIKA. Hmm kira-kira apa ya? Yap, sesuai judul artikelnya, saya akan menjelaskan tentang SEGITIGA SIKU-SIKU dan TEOREMA PYTHAGORAS . OK, langsung saya bahas untuk Anda. Segitiga Siku-Siku Sumber gambar : Dokumen Penulis Segitiga siku-siku merupakan sebuah jenis segitiga yang memiliki sisi miring, sisi tinggi, dan sisi alas. Sisi tinggi adalah sisi yang memiliki posisi vertikal. Sedangkan sisi alas adalah sisi yang mendatar atau horizontal. Salah satu besar sudutnya adalah 90°. Sisi miring juga disebut hipotenusa . Kalau berbicara mengenai segitiga siku-siku pasti kita tidak asing lagi dengan "Teorema Pythagoras atau Rumus

Istilah 6 M Dalam Bidang Kewirausahaan

Hai Sahabat Cerdas. Selamat datang di blog Saya Anak Cerdas bersama saya Putri Pramisuari. Kali ini saya ingin membahas tentang hal yang berkaitan dengan bidang KEWIRAUSAHAAN,yaitu 6M. Apa itu? Jawabannya bukan 6 Miliar Rupiah ya😁. Ok langsung saja saya bahas untuk Anda. Selamat Membaca. 1. Man      Huruf M pertama adalah Man. Kata "Man" dalam Bahasa Indonesia memiliki arti "manusia" Dalam kewirausahaan manusia sangat berperan penting dan berpengaruh sebagai pusat atau sentral. Manusia yang nantinya akan melakukan kegiatan produksi suatu produk hingga tahap pemasarannya dan  kemudian mengelola usahanya secara berkelanjutan. Komponen "Man" dalam kewirausahaan mengacu pada pelaku usaha atau pelaku ekonomi itu sendiri. Jika dilihat dari siklus kegiatan ekonomi, maka unsur ini dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : Produsen adalah orang yang melakukan kegiatan produksi barang atau jasa. Distributor adalah orang yang melakukan kegiatan distribusi barang dan

8 Kegiatan Untuk Merayakan Hari Kartini Di Sekolah

Hai, Sahabat Cerdas. Selamat Hari Kartini. Hari Kartini biasanya bisa dirayakan dimana pun salah satunya di sekolah. Dengan diadakan perayaan tersebut diharapkan agar anak-anak Indonesia dapat memiliki rasa nasionalisme,sportif, tolenransi,dan kreativitas yang tinggi. Perayaan Hari Kartini dapat dilakukan dengan melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan yang positif. Kali ini saya ingin membahas 8 kegiatan untuk merayakan Hari Kartini di sekolah. Selamat membaca. #1. Fashion Show        Pasti sudah tau dong kegiatan yang satu ini. Yap Fashion Show,peragaan busana. Kegiatan yang satu ini memang  sangat menarik perhatian. Dalam Hari Kartini ini para siswa dan siswi dapat mengikutinya dengan menggunakan pakaian daerah atau adat yang ada di seluruh Indonesia. Kegiatan betujuan untuk mengenalkan budaya busana daerah Indonesia yang beragam dan harus dilestarikan. Fashion Show juga dapat dilaksanakan dengan menggunakan busana kreatif misalkan pakaian daur ulang, dan yang