Bumi menjadi tempat berpijak bagi jutaan mahkluk hidup. Bumi diciptakan oleh-Nya dengan segala keajaiban murni di dalamnya. Keberlimpahan dan mutu sumber daya alam kini menjadi masalah besar bagi seluruh umat manusia akibat tumpukan perbuatan yang dilakukan secara sengaja maupun tidak dan secara sadar maupun tidak sadar dapat mengancam keberlangsungan ekosistem di bumi. Untuk membangkitakan kesadaran dan tetap membarakan semangat serta mewadahi masyarakat dari berbagai golongan dan wilayah berkontribusi untuk planet tercinta ini, perayaan hari bumi sedunia rutin diselenggarakan setiap tanggal 22 April. Pada tahun 2023, dengan mengusung tema "Invest in Our Planet" seluruh warga dunia harus bersatu dalam mengambil tindakan dan berperan sebagai penyelamat bumi agar lestari secara berkelanjutan.
Ingatlah satu pepatah ini,
"Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit"
Tidak perlu memulai dari gerakan besar. Memulai dari hal yang kecil dan sederhana sangat bermanfaat adanya, sehingga kita tidak perlu menunggu sesuatu yang besar baru bertindak. Banyak jalan yang dapat ditempuh untuk berkontribusi membangun rumah kita satu-satunya. Mengawali dengan memperbaiki kebiasaan dan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan adalah kunci awal. Green Lifestyle merupakan sebuah transformasi gaya hidup lewat aksi-aksi nyata yang berani dan menumbuhkan kesadaran masyarakat secara luas akan pentingnya keberlangsungan planet bumi. Sungguh ironis, gaya hidup hidup satu ini masih belum bisa diterapkan secara merata. Masih banyak masyarakat dunia yang hidup hanya mementingkan kenyamanannya, kemudahan, dan kecepatan waktu tanpa melihat bagaimana efek buruk yang bisa terjadi pada lingkungan. Lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor pribadi ketimbang kendaraan umum, penggunaan pendingin ruangan (AC) yang berlebihan, pemborosan listrik dan air, buang sampah sembarangan, menyisakan makanan adalah beberapa contoh yang sering ditemui di masyarakat saat ini.
Sebenarnya masih banyak perilaku dan kebiasaan yang memperburuk kondisi lingkungan. Coba renungkan sejenak, jika ini terus berlanjut, maka kerusakan lingkungan mampu menjadi senjata penghancur. Perlu diingat, apabila lingkungan atau alam semakin rusak dapat dipastikan kualitas hidup manusia terancam mengalami penurunan di berbagai aspek. Akibatnya, kita sebagai manusia generasi masa kini memiliki peluang untuk menderita dan tidak mampu untuk memberikan alam yang berkualitas bagi penerus kita di masa depan.
Green Lifestyle hadir menjadi solusi sederhana yang berhasil, jika diterapkan dengan konsisten dan menyeluruh pada masyarakat dunia. Bayangkan, jika masyarakat di seluruh dunia mampu mengelola sampahnya sendiri, tidak boros listrik dan air, lalu mampu menurunkan ego dan lebih mementingkan sustainability lingkungan, alangkah indah berseri bumi kita ini. Beberapa tren menyangkut isu keberlanjutan menjamur di banyak negara. Green Lifestyle wajib menjadi prioritas bersama untuk membawa dunia menuju perubahan yang lebih baik. Contoh dari beberapa kegiatan skala global yang dapat dilakukan untuk mendukung gerakan gaya hidup hijau antara lain:
- Proyek reboisasi dan cleanup di berbagai negara.
- Mendorong tren Sustainable Fashion di seluruh dunia.
- Mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui Literasi Iklim.
- Penekanan angka polusi sampah plastik.
- Tren makanan organik dan pengurangan sampah makanan atau food waste.
- Penerapan sistem 5R (Reuse, Recycle, Refuse, Reduce, and Rot).
- Menggunakan bahan lebih sedikit.
- Menggunakan bahan lebih lama.
- Menggunakan bahan berulang.
- Membersihkan dengan menggunakan bahan yang regeneratif dan ramah energi.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ke blog Saya Anak Cerdas. Silakan berkomentar sesuai dengan pembahasan, bijak, dan tidak memuat link aktif.